Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pendidikan Pramuka Melawan Covid 19

SagaraRupa - Pada tanggal 2 Maret 2020, Presiden Joko Widodo mengumumkan bahwa di Indonesia terdapat 2 kasus Covid-19, terhitung sudah 74 hari Covid–19 melanda Indonesia. 

Data hingga 14 Mei 2020 telah terkonfirmasi 15.438 orang yang positif terkena Corona di Indonesia, meningkatnya kasus ini menyebabkan diberlakukannya kebijakan social distancing, bahkan di beberapa daerah sudah menerapkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). 

Diberlakukannya kebijakan ini memaksa masyarakat untuk bekerja di rumah, beribadah di rumah, termasuk juga belajar di rumah. Dalam hal ini menteri pendidikan memberikan kebijakan terkait belajar di rumah dengan berbagai model pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Untuk mendukung pembelajaran jarak jauh dalam kebijakan belajar dari rumah, Kemendikbud menghadirkan Program 'Belajar dari Rumah' di TVRI. Sementara itu media televisi yang digunakan pemerintah bisa jadi saat ini mengalami disrupsi digital atau tergantikannya sistem lama dengan cara-cara baru seperti media sosial. 

Belakangan ini tren media sosial cukup menggeser keberadaan dunia pertelevisian Indonesia. Data Nielsen Consumer & Media View (CMV) menunjukkan bahwa di Indonesia, pertumbuhan kepemilikan smartphone yang mencapai 250 persen dalam lima tahun terakhir (2014-2019).

Televisi memang masih mendominasi konsumsi media, namun bila dilihat dari lamanya waktu yang dihabiskan untuk konsumen dalam menonton televisi tidak mengalami pertumbuhan dalam tiga tahun terakhir. 

hal ini jika tidak melakukan inovasi akan menurunkan kualitas pendidikan di Indonesia, maka selain peran pemerintah diperlukan juga peran masyarakat dan tenaga pendidikan yang cukup masif untuk memajukan pendidikan walau hanya di rumah. 

Salah satunya adalah peran Gerakan Pramuka dalam pendidikan di masa Covid-19.

1.  Pramuka di Rumah
Pramuka di rumah merupakan salah satu program yang di inisiasi oleh Pengurus Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Rio Ashadi, program latihan Pramuka di rumah ini memanfaatkan teknologi seperti Zoom, YouTube, dan Instagram untuk mengikuti tren yang ada. 

Dengan masifnya penggunaan internet mendorong gerakan ini untuk berinovasi memberikan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) hal ini merupakan suatu upaya untuk memajukan pendidikan serta menambah aktivitas di rumah pada masa Covid–19.

Metode yang diberikan pun sangat unik, peserta terdiri dari 4 golongan yaitu golongan Siaga rentang umur 7 – 10 Tahun, Penggalang rentang umur 11 – 15 Tahun, Penegak rentang umur 16 – 20 Tahun dan Pandega rentang umur 21 – 25 Tahun. 

Keempat tingkatan ini dibagi dalam 3 kelompok pembelajaran yaitu golongan Siaga, golongan Penggalang serta golongan Penegak dan pandega yang disatukan.

Pada golongan siaga, pembelajaran melalui Zoom dimulai dengan menyanyikan lagu kebangsaan, pengucapan Pancasila, dan pengucapan Dwisatya dan Dwidarma oleh peserta yang dibalas oleh peserta didik lainnya, Dwi Darma “Siaga itu patuh pada ayah dan ibundanya”, Balas “Kami patuh pada ayah dan ibundanya”. “Siaga itu berani dan tidak putus asa”. Balas “Kami berani dan tidak putus asa” serta tak lupa doa.

Serta bisa juga untuk membuat video pionering perkakas di rumah, tata cara membuat simpul dan ikatan serta diberikan penugasan untuk membuat pionering yang bisa diaplikasikan dalam kehidupan, peserta pun diberikan challenge atau tantangan untuk memacu semangatnya.

Semua penugasan harus di upload dalam Instagram, sedangkan pada golongan Penegak dan Pandega metode yang digunakan adalah berdiskusi.

Materi latihan ini disesuaikan melalui point point dalam buku Syarat Ketentuan Umum (SKU) buku yang wajib dimiliki oleh setiap anggota Gerakan Pramuka sebagai prasyarat untuk mendapatkan Tanda Kecakapan Umum.

Selain itu juga harus memperkenalkan materi seperti mengenal dunia kepramukaan dunia World Organization of the Scout Movement (WOSM) serta mengenalkan kegiatan Pramuka tingkat Internasional

Platform ini digunakan untuk menjawab tantangan memanfaatkan teknologi zaman now, setelah selesai latihan para peserta diminta untuk memposting foto keseruan mengikuti kegiatan tersebut sekreatif mungkin sebagai absensi kehadiran untuk mendapatkan piagam kehadiran.

Hal ini bertujuan untuk menyebarluaskan hal positif dan mengajak para Pramuka yang lain untuk berlatih bersama.

Ujungnya pandemi Covid-19 tetap dapat memberikan kita pelajaran bagi siapa pun yang tetap kreatif, inovatif, dan adaptif pada segala situasi.

Semoga artikel ini bisa menambah peran dan manfaat pramuka untuk kehidupan bermasyarakat. terima kasih.

1 comment for "Pendidikan Pramuka Melawan Covid 19"